Minggu, 13 April 2008

Mahabharata, Bharatayudha & Pandawa Seda

Pada waktu kelas IV SD, aku dibelikan komik bergambar Mahabharata, Bharatayudha & Pandawa Seda oleh ayahku..

Pengarangnya adalah R.A. Kosasih, & ayahku membelinya di Toko Buku Gunung Agung..

Sebagai anak kecil, tentu saja aku senang sekali dibelikan komik bergambar..

Aku membaca isinya dengan antusias..

Mahabharata menceritakan tentang asal-usul/kisah lahirnya Pandawa & Kurawa, para Pendahulu & Pendukungnya..
Isinya sarat dengan Kisah Moral & Epik Kepahlawanan dibumbui dengan Kisah Percintaan..

Bharatayudha menceritakan tentang Perang Besar yang terjadi antara pihak Pandawa & Kurawa & Semua Sekutunya..
Isinya melulu tentang Peperangan Besar tersebut, yang diakhiri dengan tewasnya semua Kurawa & semua Sekutunya kecuali sebagian kecil orang yang akhirnya berniat untuk membalas dendam..

Dalam Kode Etik Perang mereka, seorang Dewa dilarang untuk campur tangan dalam peperangan karena sudah dianggap Terlalu Sakti..
Namun dalam peperangan tersebut Sri Kreshna sebagai titisan Dewa Wishnu melanggar Kode Etik tersebut & turut campur tangan mengakibatkan tewasnya ribuan orang Kurawa, memakai Senjata Sakti beliau yang bernama
Chakra, sebentuk Piringan Besi dengan pinggiran yang sangat tajam..
Beliau Turun Memutarkan Piringannya yang langsung terbang menuju kawanan Kurawa, mengakibatkan ribuan orang tewas terpenggal..

Demikianlah kesaktian Dewa menurut kitab Bharatayudha..

Kitab Pandawa Seda menceritakan pembalasan dendam pasukan Kurawa yang masih tersisa yang akhirnya berhasil dipadamkan..
Dan pada akhirnya menceritakan Kehidupan Akhir Pandawa setelah tiadanya Kurawa..

Ketiga buku tersebut sarat dengan Epik Kepahlawanan, yang mana mengilhami saya untuk mengambil langkah-langkah Militer selanjutnya..

Awal Karirku di Dunia Militer

Pada awalnya, aku tidak begitu suka Olahraga..

Aku hanya menyukai Makan & Main Video Game, yang bertebaran di daerah tempat tinggal kami di Tokyo..

Namun suatu peristiwa mengubah hidupku..

Suatu siang, aku sesumbar pada teman sekolahku bahwa aku memiliki blackbelt Karate..
Mereka penasaran dengan sesumbarku dan malam harinya sepulang Mengaji aku dicobai oleh mereka..
Kontan aku terhuyung-huyung tak keruan..

Sejak itu aku bertekad harus menguasai Seni Ilmu Beladiri untuk menjaga diriku..

Kesempatan itu datang ketika aku kelas V SD, kebetulan di kompleks rumah tinggalku baru dibuka sebuah Perguruan Karate..

Aku berlatih dengan giat..

Sejak itu pula aku ketagihan mencoba berbagai jenis olahraga lain seperti Lari, Tennis & Berenang..
Kebetulan semua fasilitas Olahraga di kompleks tempat tinggalku dapat kupakai dengan cuma-cuma..

Akupun leluasa menyalurkan hobi Olahragaku sampai tamat SMA..
Saat itu aku telah menyandang Sabuk Biru untuk Karate & Sabuk Hitam untuk Judo..

Di UI (Universitas Indonesia) aku sempatkan belajar Kempo..
Dan di UNSYIAH (Universitas Syah Kuala) aku sempatkan belajar Tae Kwon Do..
Namun dua-duanya tidak berlangsung lama karena aku hanya sempat kuliah masing-masing satu semester di kedua Universitas tersebut..

Total Jenderal aku telah belajar 4 (empat) jenis olahraga beladiri;
  1. Karate ; Sabuk Biru
  2. Judo ; Sabuk Hitam
  3. Kempo ; Sabuk Putih
  4. Tae Kwon Do ; Sabuk Putih

Kalau masih memungkinkan, aku masih ingin belajar olahraga beladiri yang lain, terutama Aikido ( Seni Menjatuhkan Lawan dengan Memakai Tenaga Lawan )..